Materi Workshop Penguatan Kewirausahaan Melalui Mata Pelajaran Kejuruan dan PIPAS





Workshop Penguatan Kewirausahaan Melalui Mata Pelajaran Kejuruan dan PIPAS 





“Strategi Penguatan Kewirausahaan di SMK”



Tujuan  :
1. Mengintegrasikan Kewirausahaan dalam Pembelajaran:
Membantu guru memahami cara mengintegrasikan konsep kewirausahaan dalam mata pelajaran IPA, IPS, dan mata pelajaran kejuruan.
2. Meningkatkan Kompetensi Guru:
Membekali guru dengan strategi pembelajaran berbasis proyek yang mendukung penguatan jiwa kewirausahaan siswa kelas 10.
3. Mengembangkan Proyek Kewirausahaan yang Relevan:
Mendorong guru untuk merancang proyek berbasis keilmuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
4. Meningkatkan Kolaborasi Interdisipliner:
Memperkuat sinergi antar guru dari berbagai mata pelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang terintegrasi.

Pokok Pembicaraan Narasumber
1.Penguatan Kewirausahaan di SMK:
a. Pentingnya kewirausahaan dalam pendidikan vokasi.
b. Peluang bisnis berbasis keilmuan (IPA/IPS) dan keahlian kejuruan.

2. Strategi Pembelajaran Proyek Kewirausahaan:
a. Cara merancang pembelajaran berbasis proyek yang mengintegrasikan teori dan praktik kewirausahaan.
b. Tahapan pelaksanaan proyek kewirausahaan di kelas.

3. Studi Kasus dan Praktik Baik:
a. Contoh proyek kewirausahaan sukses di SMK.
b. Peran inovasi dan kreativitas dalam proyek siswa.
4. Pendekatan Interdisipliner dalam Proyek Kewirausahaan:
a. Menghubungkan konsep IPA, IPS, dan kejuruan untuk menghasilkan solusi kreatif.
 


Output Workshop
1. Rancangan Proyek Kewirausahaan:
Guru menghasilkan rancangan proyek yang mengintegrasikan mata pelajaran IPA, IPS, dan kejuruan untuk siswa kelas 10.
2. Peningkatan Kompetensi Guru:
Guru memahami konsep dan strategi pembelajaran proyek yang efektif untuk menguatkan jiwa kewirausahaan siswa.
3. Kolaborasi Antar Guru:
Terciptanya sinergi antar guru mata pelajaran untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek di SMK.
Alur dan Alokasi Waktu  : 



Materi 
"Strategi Penguatan Kewirausahaan di SMK"

1.Penguatan Kewirausahaan di SMK

a. Pentingnya kewirausahaan dalam pendidikan vokasi
  • Konteks Global: Pentingnya membekali siswa SMK dengan keterampilan kewirausahaan untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang dinamis.
    • o Statistik: Tingkat pengangguran lulusan SMK yang dapat dikurangi melalui kewirausahaan.



    • Gambar di atas adalah grafik yang menunjukkan tingkat pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan, dengan fokus pada lulusan SMK (8.62%) yang memiliki tingkat pengangguran tertinggi. Grafik ini juga menggambarkan pentingnya kewirausahaan dalam mengurangi pengangguran, terutama di kalangan lulusan SMK. 

    • o Tren: Pergeseran dari pekerjaan formal ke peluang usaha mikro, kecil, dan menengah.
    • ●●●●●●●●●●●●●●●
    • ◇Data Statistik

      • Indonesia: Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai 61,07% pada 2022, dengan UMKM menyerap 97% tenaga kerja. Banyak orang yang beralih dari pekerjaan formal ke usaha kecil, terutama selama pandemi COVID-19.
      • Global: International Labour Organization (ILO) melaporkan bahwa UMKM menyumbang sekitar 70% dari total lapangan kerja di banyak negara berkembang, menunjukkan pergeseran tenaga kerja dari sektor formal ke usaha kecil.

      ◇ Dampak Pandemi COVID-19

      • Selama pandemi, banyak pekerja formal terkena PHK. Sebagai respon, banyak individu memulai usaha kecil seperti bisnis makanan online, produk fashion, hingga jasa kreatif. E-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Grab mendukung lonjakan ini.
      • Contoh nyata adalah meningkatnya pendaftaran usaha kecil berbasis digital. Pada 2021, Kementerian Kominfo melaporkan bahwa jumlah UMKM yang terhubung ke platform digital meningkat hingga 125% dibandingkan sebelum pandemi.

      ◇ Tren Generasi Muda

      • Generasi milenial dan Gen Z cenderung mencari kebebasan kerja dan lebih memilih untuk menjadi wirausahawan. Studi oleh Deloitte menunjukkan bahwa 62% generasi muda di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tertarik menjalankan bisnis sendiri dibandingkan bekerja di perusahaan besar.

      ◇ Adopsi Teknologi Digital

      • Platform digital memudahkan individu untuk memulai usaha kecil dengan modal minim. Tren ini terlihat dari lonjakan transaksi e-commerce di Indonesia yang mencapai Rp468 triliun pada 2021 (Bank Indonesia).
      • Kemajuan teknologi seperti media sosial, e-wallet, dan marketplace mengurangi hambatan masuk untuk usaha kecil, mendorong pekerja formal untuk mencoba peruntungan di sektor UMKM.

      ◇ Kebijakan Pemerintah

      • Program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) mendorong pertumbuhan UMKM. Banyak pekerja formal yang memanfaatkan program ini untuk memulai usaha kecil.

      Contoh Nyata

      1. Pekerja di sektor F&B: Banyak karyawan restoran yang terdampak pandemi akhirnya membuka bisnis makanan sendiri, seperti katering, frozen food, atau kafe rumahan.
      2. Pengemudi Ojek Online: Beberapa mantan pekerja formal menjadi mitra pengemudi, memulai usaha kecil-kecilan dengan memanfaatkan ekosistem transportasi dan layanan digital.

      Fenomena ini menunjukkan adanya peluang besar di sektor UMKM, meskipun tantangannya adalah mempertahankan keberlanjutan usaha dan meningkatkan skala bisnis.

    • ●●●●●●

  • Peran SMK: Sebagai institusi pendidikan vokasi, SMK memiliki tanggung jawab untuk menciptakan generasi yang mandiri dan inovatif.
    • o Integrasi kewirausahaan dalam kurikulum kejuruan.
    • o Menumbuhkan pola pikir kewirausahaan sejak dini.
b. Peluang bisnis berbasis keilmuan (IPA/IPS) dan keahlian kejuruan

  • Bidang IPA: Contoh peluang usaha seperti inovasi produk kesehatan, teknologi lingkungan (green energy), dan bioteknologi sederhana.
  • Bidang IPS: Usaha di bidang ekonomi kreatif, pemasaran digital, dan layanan berbasis komunitas.
  • Keahlian Kejuruan: Peluang bisnis sesuai kompetensi keahlian, seperti:
    • o Teknik: Jasa perbaikan alat, manufaktur ringan.
    • o Tata Boga: Bisnis kuliner modern.
    • o Desain: Kreativitas dalam produk digital.
________________________________

2. Strategi Pembelajaran Proyek Kewirausahaan

a. Cara merancang pembelajaran berbasis proyek yang mengintegrasikan teori dan praktik kewirausahaan

Langkah-Langkah Perancangan:
  • Intifikasi kompetensi kewirausahaan yang akan diajarkan.
  • Pemilihan topik proyek yang relevan dengan kebutuhan pasar.
  • Pengintegrasian teori kewirausahaan ke dalam setiap tahapan proyek.
  • Penjadwalan pembelajaran yang mencakup eksplorasi, eksperimen, dan evaluasi.
Metode:
  • o Pendekatan problem-based learning.
  • o Simulasi bisnis untuk mengasah keterampilan praktis.
b. Tahapan pelaksanaan proyek kewirausahaan di kelas
  1. Tahap Perencanaan:
  • o Brainstorming ide bisnis berdasarkan keahlian siswa.
  • o Penyusunan proposal proyek.
2. Tahap Pelaksanaan:
  • o Produksi atau pengembangan produk/jasa.
  • o Pemasaran dan pengelolaan keuangan sederhana.
3.Tahap Evaluasi dan Refleksi:
  • o Penilaian hasil proyek oleh guru dan teman sejawat.
  • o Pembelajaran dari keberhasilan dan tantangan proyek.
_____________________________

3. Studi Kasus dan Praktik Baik

a. Contoh proyek kewirausahaan sukses di SMK
  • Contoh 1: SMK Teknologi menghasilkan produk energi terbarukan sederhana untuk dijual kepada masyarakat lokal.
  • Contoh 2: Siswa SMK Tata Boga menjalankan usaha katering berbasis digital dengan sistem pre-order.
  • Contoh 3: Proyek siswa SMK Desain Grafis yang membuat logo dan branding untuk UMKM di daerah.
b. Peran inovasi dan kreativitas dalam proyek siswa
Inovasi:
  • o Menciptakan produk atau layanan baru yang belum ada di pasaran lokal.
  • o Memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Kreativitas:
  • o Ide pemasaran yang unik, seperti video promosi kreatif.
  • o Desain produk yang menarik perhatian pelanggan.
________________________________

4. Pendekatan Interdisipliner dalam Proyek Kewirausahaan

a. Menghubungkan konsep IPA, IPS, dan kejuruan untuk menghasilkan solusi kreatif

Pendekatan Interdisipliner:
  • o IPA + Kejuruan: Proyek sistem irigasi hemat energi yang dikembangkan oleh siswa teknik mesin.
  • o IPS + Kejuruan: Usaha pemasaran digital untuk produk UMKM lokal.
  • o IPA + IPS + Kejuruan: Program pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk cair, dipasarkan melalui platform online.
Manfaat Interdisipliner:
  • o Membantu siswa melihat keterkaitan antar bidang ilmu.
  • o Meningkatkan kemampuan kolaborasi dan pemecahan masalah.

b. Implementasi di SMK
Langkah Implementasi:
  • Penyusunan kurikulum berbasis proyek interdisipliner.
  • Pembentukan tim lintas kompetensi untuk kolaborasi siswa.
  • Monitoring dan evaluasi proyek oleh guru dari berbagai bidang.
Dampak Positif:
  • oPengembangan keterampilan kewirausahaan yang holistik.
  • o Meningkatkan peluang siswa untuk sukses di dunia kerja atau sebagai pengusaha mandiri.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Workshop Penguatan Vokasi UMKM di SMK Se-Maluku: